Jumat, 15 Oktober 2021

10 MENIT MEMAHAMI PERISTIWA PEMBUKUAN MUSHAF AL-QUR’AN DI MASA KHALIFAH ABU BAKAR

 



Keberhasilan tarbiyah dan pembinaan Rasulullah SAW semakin terbukti di kala pimpinan estafet dakwah Islam diamanahkan kepada khalifah pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq sendiri menorehkan sejarah dengan banyak kegemilangan. Tidak hanya berhasil memberantas gerakan nabi-nabi palsu, kaum murtad, ingkar zakat, dan pemberontak lainnya tapi juga berhasil dalam pembukuan mushaf Al-Qur’an. Masalah yang terakhir inilah yang akan dibahas sekilas dalam tulisan ini.

Pertama. masih ada saja yang menyebutkan istilah “kodifikasi Al-Qur’an”. Sebutan ini tidak tepat, kata kodifikasi, akan bermakna bahwa catatan Al-Qur’an sepeninggal Rasulullah belum lengkap, ini jelas tidak benar. Al-Qur’an dalam bentuk catatan sebenanrnya sudah lengkap, hanya saja terserak. Apa yang dilakukan dalam kebijakan pemerintah Abu Bakar ialah menghimpun dokumentasi yang sudah ada. Al-Qur’an (114 surat, 30 juz) sudah ditulis sejak zaman Rasulullah. Bahkan setiap turunnya wahyu, Rasulullah selalu memerintahkan para sahabat yang berada di sekitarnya untuk mencatatnya.

Kedua. Kendati standar tulisan itu banyak berbeda, namun bunyi bacaannya memang sudah sama. Hal ini selalu diawasi oleh Rasulullah. Urutan tilawah Al-Qur’an pun sudah tersusun di zaman Rasulullah masih hidup, di mana urutan tilawah tersebut tidak mengikuti urutan turunnya Al-Qur’an dari awal wahyu hingga wafatnya Nabi SAW. Jika mengikuti urutan turunnya, seharusnya Al-Alaq ayat 1-5 menjadi al-fatihah (pembuka) surat, namun tartib (urutan) Al-Qur’an memang sudah disepakati di masa Nabi SAW. Dengan begitu Al- Quran turun memang sesuai urutan nuzulnya, akan tetapi urutan tilawah sudah tersusun sejak Nabi SAW masih hidup.


Senin, 04 Oktober 2021

DI MASA KHALIFAH UTSMAN ALQURAN DIBUKUKAN

 


Sepeninggal Rasulullah SAW, barulah upaya untuk mengumpulkan tulisan-tulisan yang berisikan ayat-ayat Alquran mulai dilakukan. Hal ini terjadi pertama kalinya pada masa Khalifah Abu Bakar atas usulan Umar bin Khattab.

Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa pada awal kepemimpinannya, Abu Bakar dihadapkan pada peristiwa-peristiwa besar yang berkenaan dengan kemurtadan sebagian orang Arab.
Karena itu, ia segera menyiapkan pasukan dan mengirimkannya untuk memerangi orang-orang yang murtad itu. Peperangan Yamamah yang terjadi pada tahun 12 H melibatkan sejumlah besar sahabat yang hafal Alquran. Dalam peperangan ini, 70 orang hafiz (penghafal Alquran) dari para sahabat gugur.

Melihat kenyataan ini, Umar bin Khattab merasa khawatir. Ia kemudian menghadap Abu Bakar dan memberi usul kepadanya agar segera mengumpulkan dan membukukan Alquran sebab peperangan Yamamah telah menyebabkan banyaknya penghafal Alquran yang gugur di medan perang. Ia juga khawatir jika peperangan di tempat lain akan menewaskan lebih banyak penghafal Alquran.



Rabu, 26 Agustus 2020

5 The New Normal yang Akan Dihadapi Anak-anak

 Berbagai media—baik nasional maupun internasional—sudah mulai banyak menyinggung perihal The New Normal, yakni tatanan kehidupan baru sebelum vaksin maupun obat Covid-19 ditemukan. Media-media tersebut mengemukakan hipotesis dari berbagai pakar bahwa kehidupan setelah pandemi ini mungkin tidak akan bisa benar-benar kembali seperti sedia kala.


Kini, semua orang harus bersiap menakar dan mempraktikkan pola hidup baru yang membuat kita semua tetap terlindungi. Nah, para orang tua tentu punya PR tambahan, yakni mempersiapkan anak-anaknya agar dapat beradaptasi baik dengan the new normal ini juga.


Najelaa Shihab, pendidik sekaligus pendiri Keluarga Kita, mengatakan bahwa wajar bila kita semua cemas menghadapi masa mendatang. “Kita cemas dengan the new normal ini apa. Para ahli dan akademisi pun juga belum tahu akan seperti apa kondisi setelah ini,” ujarnya. Akan tetapi, Najelaa mengatakan bahwa semua orang tua harus tetap tenang menghadapi perubahan agar anak-anak juga lebih siap menghadapi the new normal.


Najelaa menyebutkan bahwa anak-anak dan orang tua harus siap menghadapi kemungkinan the new normal seperti:


1. Standar Hidup Baru



sumber : https://bundaelly.com/2020/08/07/5-the-new-normal-yang-akan-dihadapi-anak-anak/


Rabu, 29 Juli 2020

Cara Sederhana Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Jika kekebalan tubuh Anda kuat, Anda tidak akan mudah jatuh sakit. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, ada berbagai cara sederhana yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat.

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun terdiri dari sekumpulan sel, jaringan, dan organ tubuh yang saling bekerja sama untuk melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, jamur, dan parasit. Saat sistem kekebalan tubuh lemah, kuman-kuman tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

Salah satu penyakit infeksi yang mudah menyerang tubuh seseorang ketika daya tahan tubuhnya lemah adalah COVID-19 atau infeksi virus Corona.

Ragam Makanan Penguat Sistem Kekebalan Tubuh
Makanan sehat yang bernutrisi tinggi dapat membantu meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat dalam menghalau infeksi. Beberapa jenis makanan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh tersebut adalah:



Rabu, 22 Juli 2020

7 Tips Aman Merekrut Pengasuh Baru saat Masa Pandemi Virus Corona

Mungkin sebelumnya Mama telah memberhentikan pengasuh anak-anak terkait pencegahan Covid-19. Berhubung Mama dan Papa WFH atau work from home, jadi dapat mengasuh anak-anak secara bergantian tanpa adanya pengasuh.

Kini, sudah waktunya Mama dan Papa kembali bekerja sehingga harus menitipkan anak-anak pada orangtua atau mertua. Namun, situasi tidak dapat seterusnya seperti itu dan mau tidak mau Mama butuh pengasuh untuk menjaga mereka.

Rasa khawatir tentu menghantui karena kita tidak tahu kondisi kesehatan dan lingkungan calon pengasuh mengingat sedang dalam masa pandemi. Supaya bisa tenang tinggalkan anak saat kembali kerja, Mama bisa terapkan hal-hal ini ke pengasuh baru.

1. Memilih calon pengasuh yang berada di luar zona episentrum Covid-19


sumber : https://bundaelly.com/2020/07/06/7-tips-aman-merekrut-pengasuh-baru-saat-masa-pandemi-virus-corona/


Kamis, 25 Juni 2020

14 Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui & Tips Menjaga Produksi ASI

Apa saja makanan untuk ibu menyusui yang baik untuk dikonsumsi? Selama masa menyusui, seorang ibu tidak hanya memerhatikan kebutuhan nutrisi untuk diri sendiri, tapi juga untuk sang buah hati. Terutama pada masa 6 bulan pertama di mana buah hati mendapatkan ASI eksklusif dan nutrisi sepenuhnya berasal dari ASI. Simak penjelasan lengkap makanan sehat untuk ibu menyusui di bawah ini.

Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui
Sebelum menjelaskan mengenai apa saja makanan untuk ibu menyusui yang baik untuk dikonsumsi, perlu Anda ketahui bahwa ASI adalah kombinasi protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat yang sempurna. Tidak ada yang lebih baik untuk kesehatan bayi selain ASI.

Leukosit adalah sel hidup yang hanya ditemukan dalam ASI dan membantu melawan infeksi. Antibodi, sel hidup, enzim, dan hormon membuat ASI menjadi asupan yang paling ideal.

Apa yang ibu makan atau minum akan disalurkan melalui ASI pada sang buah hati. Jika seorang ibu tidak dapat menjaga nutrisi makanannya, tentu terdapat juga kemungkinan bayi akan kekurangan nutrisi tertentu.

Berikut adalah beberapa makanan untuk ibu menyusui yang wajib dikonsumsi, di antaranya:

1. Ikan Salmon

Makanan untuk ibu menyusui yang pertama adalah salmon. Sama seperti ketika Anda hamil, ternyata salmon juga direkomendasikan untuk ibu yang sedang menyusui. Kandungan vitamin B12 dan juga asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dipercaya dapat membantu menangkal depresi pascapersalinan.



BACA SELENGKAPNYA DI https://bundaelly.com/2020/06/16/14-makanan-sehat-untuk-ibu-menyusui-tips-menjaga-produksi-asi/

Senin, 15 Juni 2020

10 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Anak Ini Patut Dicoba

Kesehatan anak nomor satu. Hal itu lah yang umumnya ada di setiap pikiran orangtua. Masalahnya, menjaga agar Si Kecil tetap sehat, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Belum lagi, kesehatan anak juga dipengaruhi oleh banyak faktor, selain kebiasaan di rumah, seperti lingkungan hingga cuaca.

Orangtua perlu memikirkan hal-hal yang harus diajarkan, agar buah hati terbiasa hidup sehat. Berikut ini, tips yang bisa Anda coba, untuk membantu menjaga kesehatan anak, agar buah hati tidak mudah sakit dan bisa berkembang secara optimal.

Menjaga kesehatan anak, wajib hukumnya
Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih mudah terserang penyakit. Sebab, sistem kekebalan tubuh di usia tersebut belum terbentuk dengan sempurna. Tidak heran, ada banyak anak yang mudah tertular flu hingga cacar.

Meski tidak bisa melindungi buah hati selama 24 jam sehari, beberapa langkah di bawah ini bisa membantu mengurangi risiko anak terkena penyakit, sehingga kesehatan anak pun tetap terjaga.

1. Biasakan agar anak rajin cuci tangan
Membiasakan Si Kecil untuk rajin cuci tangan dengan cara yang benar adalah salah satu langkah menjaga kesehatan anak yang paling sederhana. Ajarkan anak untuk mencuci tangan setelah membuang ingus, menggunakan toilet, serta sebelum dan sesudah makan.



BACA SELENGKAPNYA DI : https://bundaelly.com/2020/05/20/10-tips-untuk-menjaga-kesehatan-anak-ini-patut-dicoba/